SEKADAU,kalbar.jurnalkalbarnews.com
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sekadau menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gedung Pertemuan Umum Kecamatan Nanga Taman, Rabu (4/6/2025). Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur pemerintahan, aparat keamanan, perwakilan perusahaan, hingga tokoh adat dan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Damkar Kabupaten Sekadau Drs. Eko Sulistyo, Camat Nanga Taman Robertus Robi, ME, Kapolsek Nanga Taman IPDA Bari Candramedi, SH, serta perwakilan dari Koramil Nanga Taman, pemerintahan desa, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Damkar Eko Sulistyo, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya pencegahan Karhutla. Ia menekankan pentingnya peran aparatur desa dan lembaga adat dalam memberikan edukasi serta melakukan pengawasan langsung di wilayah masing-masing.
“Setiap desa diimbau segera menerbitkan surat edaran berisi larangan pembakaran lahan atau hutan. Surat edaran tersebut diantar langsung ke rumah warga, dibarengi dengan patroli rutin serta pembentukan satuan tugas sesuai regulasi yang berlaku,” ujar Eko Sulistyo.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi geografis yang terjal dan hutan yang lebat menjadi tantangan tersendiri dalam proses pemadaman. Oleh karena itu, upaya pencegahan dinilai jauh lebih efektif.
Camat Nanga Taman, Robertus Robi, mengapresiasi kegiatan yang difasilitasi Dinas Damkar. Ia menyampaikan bahwa pembukaan lahan dengan cara dibakar masih menjadi praktik yang cukup umum di masyarakat, meskipun saat ini belum memasuki musim pembukaan ladang.
“Masyarakat diimbau untuk memperhatikan aspek keamanan dan kewajiban hukum saat membuka lahan. Pemerintah desa diminta bersiaga dan bekerja sama dengan petugas jika terjadi kebakaran,” katanya.
Hal senada disampaikan Kapolsek Nanga Taman, IPDA Bari Candramedi. Ia menuturkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat telah menyebabkan kerugian besar, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Karena itu, ia menegaskan pentingnya langkah pencegahan sejak dini, mulai dari pemetaan wilayah rawan hingga edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
“Penanganan kebakaran yang sudah meluas sangat sulit dan membutuhkan biaya besar. Oleh karena itu, pencegahan lebih penting. Kita perlu koordinasi yang kuat lintas sektor, mulai dari desa hingga pemerintah daerah,” tutur IPDA Bari.
Kegiatan ini diikuti oleh unsur ASN, TNI/Polri, pemerintahan desa, perwakilan perusahaan perkebunan kelapa sawit, serta tokoh adat dan masyarakat. Sosialisasi ini diharapkan mampu membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Publis:Sanawiyah